Editor: Ravi
Hallo sobat Aksara Jingga! Balik lagi nih sama mimin kali ini kita masih akan membahas tentang puisi! Seperti yang sobat Aksara Jingga tahun kali ini kita sudah masuk ke materi keempat atau materi terakhir dari tema puisi! Jadi terus simak pembelajaran kita ya!
Sebelum lanjut ke materinya mimin mau tanya nih kalian masih ingat kan tentang materi-materi sebelumnya? Atau jangan-jangan udah lupa ya? Dipelajari terus ya! Agar semua materi yang sudah diberikan bisa mudah kalian ingat!
Kamu sudah pernah menulis puisi? Kamu sudah mengenal apa itu puisi? Mungkin bagi sebagian besar orang sudah sangat familiar ya dengan istilah kata puisi. Tapi tahukah Kamu kalau ternyata puisi itu terdiri dari bermacam-macam jenis lho! Wahhh… Jadi selama ini Kamu nulis Puisi itu masuk ke jenis mana ya kira-kira? Untuk itu Kamu perlu tahu nih jenis-jenis puisi yang telah ada sejak dahulu hingga sekarang.
Selain untuk mengetahui karakteristik dari puisi Kamu, materi ini juga dapat memberi inspirasi buat Kamu untuk mengembangkan karya puisi Kamu. Kamu mungkin bisa bereksperimen terhadap karya puisi Kamu dengan mengadaptasi salah satu atau dua jenis puisi ini sehingga menjadi lebih menarik lagi, yang pasti nya yang cocok banget dengan karakter Kamu sebagai penulisnya.
Hayooo Kamu udah gak sabar ya mau tau banget. Untuk itu Kami sudah menyiapkan ringkasan daftar 7 jenis puisi yang telah lama ada sejak dahulu hingga sekarang.
Puisi Lama
Nah ini dia jenis puisi yang pertama! Puisi lama adalah jenis puisi yang termasuk kedalam puisi zaman dulu. Dari kegunaannya saja sudah berbeda loh!
Ada yang tau kegunaannya untuk apa? Ya! Kegunaannya untuk acara-acara ritual keagamaan pada zaman dulu. Dan karena itu pula biasanya puisi jenis ini memiliki makna yang sangat mendalam! Puisi jenis ini juga biasa di pakai di acara-acara adat.
Pantun
Mari kita masuk ke jenis yang kedua, yaitu pantun. Pasti sobat Aksara Jingga sudah tau apa itu pantun kan? Sebenarnya pantun masih termasuk kedalam puisi lama loh sobat Aksara Jingga! Namun sampai sekarang masih popular. Jadi ini termasuk karya yang sangat di sukai oleh beberapa generasi! Hebat!
Yuk kita main tebak-tebakan! Kira-kira kata pantun berasal dari mana ya?! Jakarta? Surabaya? Kalimantan? Atau jangan-jangan Bali?
Hehehehe salah ya! Pantun itu berasal dari bahasa Minangkabau loh! Sebutan aslinya adalah patuntun dan jika kita artikan artinya adalah penuntun.
Syair
Yuhu! Sekarang kita masuk syair ya! Sama seperti jenis-jenis sebelumnya. Syair masih berkeluarga dengan puisi lama. Dan syair bukan berasal dari Indonesia ya! Syair berasal dari Persia.
"Persia? Aku gak salah baca kan min?"
"Iya bener! Sobat Aksara Jingga gak salah baca kok!"
Coba mimin tanya sekali lagi. Syair berasal dari mana?
Yak benar sekali!
"Terus, terus kok bisa masuk ke Indonesia sih min?"
Hum kira-kira kenapa ya? Kok syair bisa menyebar di Indonesia?
Karena syair berasal dari Persia, syair masih kental dengan nuansa arabik. Syair masuk ke Indonesia bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di Indonesia atau Nusantara!
Jadi jangan bingung lagi ya kenapa syair bisa menyebar di Indonesia!
Gurindam
Apa kalian sudah pernah mendengar istilah gurindam? Kalau belum yuk kita bahas!
Gurindam termasuk dalam puisi Lama. Gurindam ini hanya terbentuk dari dua bait ya! Dan per satu baitnya hanya memiliki dua baris saja. Gurindam juga memakai Rima yang sama pada setiap akhiran Kalimatnya.
Biasanya, isi daripada Gurindam ini berupa petuah atau nasihat. Dan isinya saling menyatu agar bisa mencapai suatu kesatuan karya yang baik.
Mantra.
Selanjutnya yang kelima adalah mantra sobat Aksara Jingga! Dengar namanya kalian malah merinding? Tenang dulu ya! Mari kita bahas!
Mantra termasuk dalam puisi lama, mantra adalah suatu kumpulan kata-kata yang dipercayai oleh satu orang atau lebih karena bisa membuat mereka mendapatkan kebaikan di dalam spiritual mereka.
Pada zaman dulu mantra dipakai pada acara-acara ritual keagamaan, doa-doa keagamaan, dan sebagai kalimat pengharapan kepada Tuhan yang maha Esa. Oleh karena itu mantra biasanya memiliki isi yang sangat mendalam tentang hubungan manusia dengan Tuhannya.
Talibun
Ya! Yang keenam adalah talibun? Kalian masih asing dengan kata-kata ini ya? Talibun adalah karya yang masuk ke dalam pantun. Biasanya talibun memiliki susunan-susunan kalimat yang genap antara enam baris sampai ke sepuluh baris kalimat. Sama seperti puisi pada umumnya. Talibun memiliki bagian sampiran dan dan bagian isi.
Talibun sendiri sudah kurang eksis pada zaman sekarang, karena sekarang sudah mulai tergantikan dengan puisi-puisi modern.
Puisi Modern
Dan ini adalah yang terakhir, puisi modern. Puisi modern adalah puisi yang sudah biasa kita temui pada saat ini. Pada puisi modern ini ada beberapa perbedaan dari puisi lama. Itu semua disebabkan oleh perkembangannya budaya di Indonesia.
Puisi modern biasanya lebih bebas daripada puisi lama, Rima yang terkandung di dalam nya juga lebih bebas atau tidak terlalu sama dengan ketentuan-ketentuan yang sudah ada pada puisi lama. Jumlah barisnya pun terkadang tidak sama dengan puisi lama loh!
Itu dia tujuh jenis puisi yang bisa Kamu adaptasi ke karya puisi Kamu. Gimana? Kamu tertarik dengan puisi yang jenis mana ni? Kesemua jenis puisi di atas itu bagus dan indah dan sangat mimin rekomendasikan buat Kamu. Sekarang giliran Kamu yang memilih mana yang paling cocok dengan karakteristik Kamu, yang Kamu banget gitu lhoo!
Sekian dulu materi kali ini, kita akan berjumpa kembali di materi selanjutnya. Mari bertumbuh beraksara bersama jingga! Bye bye!