Jakarta-10-01-2011

Disuatu SMA di Jakarta ada seorang laki laki bernama Dedrick Alexander Dirgantara. Dia adalah seorang anak kelas 11 IPS 1, ia bersifat ambisius, egois dan dia adalah salah satu anak terkenal di sekolah ini. Sekolah ini bernama SMA Yayasan Fandeagras atau nama terkenalnya adalah SMA DEAGRAS. Sekolah ini benar benar sangat mewah dan mahal. Seperti biaya spp perbulan di SMA ini saja sebesar 25 juta rupiah dan itu belum seberapa dengan biaya biaya lain di sekolah ini. Seperti biaya gedung, biaya event-event sekolah, ekstrakurikuler, lab dan lain sebagainya.

Hari pertama sekolah pun tiba, hari ini bertepatan dengan ulang tahun Alex juga. Ia pun masuk ke sekolah bersama teman-temanya bernama Tino Putra, ia sering di panggil dengan sebutan Tino dan 2 teman lainnya yang bernama Defras dan Jay. Mereka bertiga adalah bawahan dari Alex.

“Loha brother ku.” sapa Jay ke Alex sambil menepuk pundak Alex untuk mengisyaratkan sesuatu.

“Keknya ada yang ulang tahun nih.” saut Defras saat itu juga.

“Ya Ya Ya nanti kita pergi pas istirahat.” jawab Alex kepada mereka semua.

Mereka pun melanjutkan jalan mereka ke kelas mereka, sepanjang perjalanan ke kelas mereka melewati hiasan-hiasan yang bertemakan ramadhan. Dan jam pelajaran pertama mereka di mulai, jam pelajaran pertama adalah Sejarah Indonesia. Selama jam pelajaran Alex hanya terdiam mengantuk seperti orang yang tidak pernah tidur. Namun.

“Plak.” suara penghapus papan tulis yang tiba tiba sudah berada di kepala Alex.

“Hallo Dedrick Alexander Dirgantara, kamu perlu kasur?” Tanya guru sejarah itu dengan nada kencang dan jengkel.

“ti ti ti tidak pak.” jawab Alex dengan kaget dan sedikit terintimidasi karena ternyata di depan sudah ada kepala sekolah yang sebari tadi sudah memantau mereka semua. Kepala sekolah ada di depan kelasnya karena sedang memantau dekorasi-dekorasi sekolah yang sedang di pasang, karena sebentar lagi bulan ramadhan akan segera datang.

Pada akhirnya Alex pun dipanggil ke ruang BK. Ternyata di dalam ruang BK itu sudah ada perempuan bernama Sherly Jovanka Naura. Dan lima orang lainnya yang sedang di panggil juga karena terlambat masuk sekolah.

"Semuanya ambil sapu, sapu ruangan depan ini, dan bersihkan juga lapangan belakang." suruh kepala sekolah mereka.

Alex sudah suka oleh Sherly pada pandangan pertama. Alex pun berusaha mendekatkan dirinya kepada Sherly. Dari membantu Sherly menyapu, pura pura menyenggol Sherly dan lain lainnya.

“crackkk.” suara sapu yang terjatuh dari pegangan Sherly. Sapu itu terjatuh karena Alex sengaja menyenggol Sherly. Dan Alex langsung menolong Sherly untuk mengambil sapunya. Setelah itu pun Sherly juga mulai memiliki rasa suka kepada Alex. Dan tidak berasa hukuman pun sudah selesai, dan mereka kembali ke kelas masing-masing.

Ternyata Sherly adalah anak 11 MIPA 2. Mereka berdua berbeda jurusan namun Alex tetap terus berusaha agar mereka berdekatan terus. Dari ketemuan di kantin dan juga Alex yang menyelinap ke kelas 11 MIPA 2. Pada suatu hari ketika Alex menyelinap ke kelas Sherly. Ternyata  kelas Sherly sedang tidak ada guru, Alex pun langsung menyelinap masuk dan Alex memberikan hadiah yang berisi boneka dan jam tangan dengan karakter kesukaan Sherly yaitu Flamingo.

“hallo ratu ku, aku punya hadiah untuk kamu.” goda Alex kepada Sherly.

Sherly yang kaget langsung terdiam dan langsung terpaku malu karena di kelasnya sedang banyak orang walaupun tidak ada guru. Murid murid pun berteriak menyoraki mereka berdua.

“terima kadonya Lin” sorak murid murid di sana.

Karena semua desakan itu, akhirnya Sherly menerima hadiah itu yang dibungkus dengan kotak berukuran sedang berbentuk hati. Namun betapa kagetnya Alex ketika ia melihat kalung yang dilihat oleh Sherly yang berbentuk Salib. Seketika rasa sakit menyebar keseluruh badan Alex namun ia akan tetap berusaha untuk menggapai hati Sherly. Dan berpura-pura untuk masa bodi tentang itu semua. Tidak semua murid sekolah DEAGRAS menganut agama Islam, di sekolah itu ada yang menganut agama Islam, Katolik, Kristen Protestan, Dan Hindu. Agama Islam menjadi Agama yang paling banyak dianut di sekolah DEAGRAS.

Alex yang senang hadiahnya di terima langsung pergi meninggalkan Sherly. Namun ketika di depan pintu kelas tiba tiba-tiba Sherly berteriak hingga hampir semua orang yang ada di kelas itu menengok ke arahnya.

“Jangan ambil dia dari Tuhannya.” ucap Sherly dengan lantang namun ada perasaan sedih didalam hatinya.

Dan dibalas dengan Alex yang tersenyum lalu berkata dengan lantang.

“Jika kita berjodoh, Tuhan akan menyatukan kita.” saut Alex dengan perasaan sedih sambil meredam rasa egoisnya dan kesalnya yang sudah membara. Alex memendam itu agar Sherly tetap mau berteman dengannya.

Dua Minggu kemudian.

Bulan Puasa pun sudah datang, semua murid yang beragama Islam pun berpuasa. Walaupun ada beberapa orang yang hanya berpura-pura untuk berpuasa.

Pada hari itu sekolah DEAGRAS membuat event, yaitu event tausiyah dari Ustadz ternama. Para murid yang beragama Islam pun datang ke Aula untuk mendengarkan  tausiyah. Dan mereka yang beragama selain Islam. Berkumpul di ruangan keagamaannya masing-masing. Sambil membaca kitab.

Acara pun selesai, dan para siswa/(i) kembali ke kelasnya masing-masing. Di tengah perjalanan menuju ke kelas, Alex bertemu dengan Sherly.

Alex pun menatap mata Sherly, karena itu kali pertama ia bertemu dengan Sherly lagi setelah kejadian dua minggu yang lalu. Sherly terus menjauhi Alex. Namun pada hari ini, ketika Alex menatap Sherly. Sherly menjawab tatapan itu dan berkata.

"Jangan ambil dia dari Tuhannya." tutur Sherly dengan suara yang tidak terlalu besar, namun jelas dari pergerakan bibirnya.

Dan Alex pun hanya menjawabnya dengan tersenyum.

TAMAT